Sebelumnya, Niels Bohr sudah mengajukan teori atomnya dengan memperbaiki kelemahan yang ada dalam teori atom Rutherford. Namun, seiring berjalannya waktu, ahli kimia kemudian mulai menemukan kelemahan juga dalam teori atom Bohr, sehingga perlu diperbaiki. Tujuannya adalah agar dihasilkan konsep kimia yang mampu menjelaskan struktur dari atom.
Nah, kemudian lahirlah suatu teori atom modern yang disebut dengan teori atom mekanika kuantum, yang akan melengkapi dan memperbaiki kelemahan yang terdapat di dalam teori-teori atom sebelumnya.
Teori atom mekanika kuantum dipakai hingga saat ini dan belum ada yang berhasil menemukan kelemahannya.
Melalui postingan ini, mari kita cari tahu lebih banyak tentang teori atom mekanika kuantum, mulai dasar percobaan dan poin-poin dalam teori atomnya.
Sifat Dualisme Partikel Oleh Louis de Broglie
Teori atom mekanika kuantum diawali dari penelitian yang dilakukan oleh ahli fisika Perancis bernama Louis de Broglie. Bermula dari hasil kerja Planck dan Einstein yang menujukkan bahwa gelombang cahaya juga dapat bersifat sebagai partikel, maka de Broglie berhipotesis bahwa partikel juga dapat bersifat sebagai gelombang.
Oleh karena itu, ia menurunkan suatu rumus panjang gelombang partikel yaitu sebagai berikut:
λ= h/mv
Keterangan:
h = Konstanta Planck = 6,626 x 10^-34 kg m^2/s
m = massa {kg}
v = Kecepatan {m/s}
Dari rumus panjang gelombang partikel diatas, terlihat bahwa panjang gelombang berbanding terbalik dengan massa partikel. Artinya, jika massa partikel besar, maka panjang gelombangnya akan sangat kecil. Oleh karena itulah, benda-benda berukuran besar di sekitar kita tidak menunjukkan adanya sifat gelombang, karena nilai panjang gelombangnya sangat kecil.
Berbeda dengan elektron yang massanya sangat kecil yaitu sekitar 1 x 10^-31 kg, sehingga panjang gelombang yang ditunjukkan oleh elektron sebagai partikel akan jauh lebih signifikan. Akibatnya, sifat gelombang dari elektron akan tampak lebih jelas.
Teori Atom Mekanika Kuantum
Seperti yang kita ketahui, gelombang tidak bergerak lurus. Jika elektron memiliki sifat gelombang, maka tidak mungkin elektron bergerak tetap pada lintasan tertentu, seperti yang di sampaikan oleh Bohr dalam teori atomnya.
Untuk memperbaiki kelemahan dalam teori atom Bohr, seorang ahli fisika Austria bernama Erwin Schrodinger mencoba menyampaikan teori tentang sifat elektron di dalam atom berdasarkan apa yang telah di sampaikan oleh de Broglie.
Schrodinger mengatakan bahwa sifat elektron di dalam atom dapat dijelaskan melalui persamaan matematika dengan menganggap elektron bersifat sebagai partikel dan gelombang.
Persamaan matematika Schrodinger inilah yang menjadi dasar dari teori atom mekanika kuantum.
Kita tidak akan menjelaskan mengenai persamaan Schrodinger ini secara lebih lanjut. Kita langsung saja masuk ke bagaimana teori atom mekanika kuantum mengambarkan atom.
Dalam teori mekanika kuantum, elektron bergerak mengelilingi inti sebagai gelombang. Akibatnya, elektron tidak mungkin memiliki lintasan yang tetap seperti yang disampaikan Bohr dalam teori atomnya.
Di atom, terdapat suatu daerah yang menjadi tempat bergeraknya elektron dalam mengelilingi inti. Daerah ini merupakan daerah kebolehjadian menemukan elektron dan kemudian disebut dengan orbital.
Bentuk dan tingkat energi orbaital inilah yang dirumuskan oleh Erwin Schrodinger melalui persamaan fungsi gelombangnya. Dengan menggunakan persamaan ini, nantinya kita bisa mengetahui batas-batas kemungkinan ditemukannya elektron di dalam atom.
Model atom yang dijelaskan dalam teori atom mekanika kuantum dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Model atom ini dikenal juga dengan nama model atom modern dan digunakan hingga saat ini.
Pada gambar diatas, terlihat adanya awan elektron yang menunjukkan daerah kebolehjadian menemukan elektron. Semakin rapat awan elektron tersebut, maka semakin besar kemungkinan menemukan elektron.
Berikut beberapa ciri-ciri dari model atom meknika kuantum:
1. Elektron bergerak, selain memiliki sifat partikel juga memiliki sifat gelombang.
2. Elektron bergerak pada lintasannya yang disebut dengan orbital.
3. Orbaital-orbital di dalam atom berbentuk tiga dimensi.
4. Teori atom mekanika kuantum akan melahirkan bilangan kuantum, yaitu suatu deretan angka yang menunjukkan posisi elektron berada.
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang teroi atom mekanika kuantum. Semoga postingan ini ada manfaatnya untuk kamu yang sudah mengunjungi blog ini. sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya.
Nah, kemudian lahirlah suatu teori atom modern yang disebut dengan teori atom mekanika kuantum, yang akan melengkapi dan memperbaiki kelemahan yang terdapat di dalam teori-teori atom sebelumnya.
Teori atom mekanika kuantum dipakai hingga saat ini dan belum ada yang berhasil menemukan kelemahannya.
Melalui postingan ini, mari kita cari tahu lebih banyak tentang teori atom mekanika kuantum, mulai dasar percobaan dan poin-poin dalam teori atomnya.
Sifat Dualisme Partikel Oleh Louis de Broglie
Teori atom mekanika kuantum diawali dari penelitian yang dilakukan oleh ahli fisika Perancis bernama Louis de Broglie. Bermula dari hasil kerja Planck dan Einstein yang menujukkan bahwa gelombang cahaya juga dapat bersifat sebagai partikel, maka de Broglie berhipotesis bahwa partikel juga dapat bersifat sebagai gelombang.
Oleh karena itu, ia menurunkan suatu rumus panjang gelombang partikel yaitu sebagai berikut:
λ= h/mv
Keterangan:
h = Konstanta Planck = 6,626 x 10^-34 kg m^2/s
m = massa {kg}
v = Kecepatan {m/s}
Dari rumus panjang gelombang partikel diatas, terlihat bahwa panjang gelombang berbanding terbalik dengan massa partikel. Artinya, jika massa partikel besar, maka panjang gelombangnya akan sangat kecil. Oleh karena itulah, benda-benda berukuran besar di sekitar kita tidak menunjukkan adanya sifat gelombang, karena nilai panjang gelombangnya sangat kecil.
Berbeda dengan elektron yang massanya sangat kecil yaitu sekitar 1 x 10^-31 kg, sehingga panjang gelombang yang ditunjukkan oleh elektron sebagai partikel akan jauh lebih signifikan. Akibatnya, sifat gelombang dari elektron akan tampak lebih jelas.
Teori Atom Mekanika Kuantum
Seperti yang kita ketahui, gelombang tidak bergerak lurus. Jika elektron memiliki sifat gelombang, maka tidak mungkin elektron bergerak tetap pada lintasan tertentu, seperti yang di sampaikan oleh Bohr dalam teori atomnya.
Untuk memperbaiki kelemahan dalam teori atom Bohr, seorang ahli fisika Austria bernama Erwin Schrodinger mencoba menyampaikan teori tentang sifat elektron di dalam atom berdasarkan apa yang telah di sampaikan oleh de Broglie.
Schrodinger mengatakan bahwa sifat elektron di dalam atom dapat dijelaskan melalui persamaan matematika dengan menganggap elektron bersifat sebagai partikel dan gelombang.
Persamaan matematika Schrodinger inilah yang menjadi dasar dari teori atom mekanika kuantum.
Kita tidak akan menjelaskan mengenai persamaan Schrodinger ini secara lebih lanjut. Kita langsung saja masuk ke bagaimana teori atom mekanika kuantum mengambarkan atom.
Dalam teori mekanika kuantum, elektron bergerak mengelilingi inti sebagai gelombang. Akibatnya, elektron tidak mungkin memiliki lintasan yang tetap seperti yang disampaikan Bohr dalam teori atomnya.
Di atom, terdapat suatu daerah yang menjadi tempat bergeraknya elektron dalam mengelilingi inti. Daerah ini merupakan daerah kebolehjadian menemukan elektron dan kemudian disebut dengan orbital.
Bentuk dan tingkat energi orbaital inilah yang dirumuskan oleh Erwin Schrodinger melalui persamaan fungsi gelombangnya. Dengan menggunakan persamaan ini, nantinya kita bisa mengetahui batas-batas kemungkinan ditemukannya elektron di dalam atom.
Model atom yang dijelaskan dalam teori atom mekanika kuantum dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Model atom ini dikenal juga dengan nama model atom modern dan digunakan hingga saat ini.
Pada gambar diatas, terlihat adanya awan elektron yang menunjukkan daerah kebolehjadian menemukan elektron. Semakin rapat awan elektron tersebut, maka semakin besar kemungkinan menemukan elektron.
Berikut beberapa ciri-ciri dari model atom meknika kuantum:
1. Elektron bergerak, selain memiliki sifat partikel juga memiliki sifat gelombang.
2. Elektron bergerak pada lintasannya yang disebut dengan orbital.
3. Orbaital-orbital di dalam atom berbentuk tiga dimensi.
4. Teori atom mekanika kuantum akan melahirkan bilangan kuantum, yaitu suatu deretan angka yang menunjukkan posisi elektron berada.
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang teroi atom mekanika kuantum. Semoga postingan ini ada manfaatnya untuk kamu yang sudah mengunjungi blog ini. sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya.
0 Komentar untuk "Teori Atom Mekanika Kuantum"