-->

Belajar Kimia Kelas 10 Paling Menyenangkan Hanya Di Solusi Kimia 10

TMay 02, 2019

Soal Dan Pembahasan UAS Kimia Kelas 10 SMA Materi Senyawa Hidrokarbon

Soal 1: memberi nama senyawa jika diketahui strukturnya
Nama IUPAC untuk senyawa dengan struktur di bawah ini adalah. . . .
                       CH3
                        |
CH3 – CH2 – C – CH – CH3
                        |      | 
                     CH3 CH3

A. 1-metil-2,2-dimetil butana
B. 2,3,3-trimetil pentana
C. 1,3,3-trimetil pentana
D. Tetrametil isoheksana
E. Tetrametil butana

Pembahasan:
Untuk memberi nama suatu senyawa hidrokarbon, indentifikasi terlebih dahulu jenisnya. Senyawa hidrokarbon ada tiga jenis yaitu:
1. Alkana = semua ikatan antara atom-atom C-nya tunggal
2. Alkena = terdapat ikatan rangkap dua pada atom C penyusun senyawanya
3. Alkuna = terdapat ikatan rangkap tiga pada atom C penyusun senyawanya

Pada struktur senyawa diatas, semua atom C-nya berikatan tungggal. Maka, senyawa ini termasuk k dalam golongan senyawa alkana.

Untuk memberi nama senyawa, pertama tentukan terlebih dahulu rantai induknya. Rantai induk pada alkana adalah rantai karbon terpanjang.

Yang diberi kotak diatas adalah rantai induknya. Sementara, rantai yang berada di luar kotak merupakan cabang.

Selanjutnya, kita beri nomor atom karbon dalam rantai inuk. Pemberian nomor dimulai dari ujung yang dekat ke cabang, pada senyawa diatas, penomoran dimulai dari ujung kiri.

Setelah itu, baru bisa kita beri nama. Pada senyawa diatas, cabang-cabangnya sama yaitu – CH3 yang ada tiga buah. Kamu tentu sudah belajar tentang alkil. – CH3 merupakan alkil dengan nama metil.

Jadi, nama senyawa iatas adalah : 2,3,3-trimetil pentana

Keterangan:
2,3,3 = menandakan posisi cabang pada rantai induk
Tri = cabangnya ada tiga buah
Metil = nama cabang
Pentana = nama cabang

Jadi, jawaban soal diatas adalah B.

Nanti, pasti kamu akan temui beragam senyawa yang akan diberi nama. Soal ini adalah contoh paling sederhana. Oleh karena itu, peljari baik-baik cara memberi nama senyawa hidrokarbon ya agar kamu tidak kebingungan memberi nama senyawanya.

Soal 2: Menentukan senyawa yang termasuk hidrokarbon jenuh atau tak jenuh
Senyawa berikut yang tergolong hidrokarbon tidak jenuh adalah. . . .
A. Etana
B. Butana
C. Siklopentana
D. Pentena
E. Siklopropana

Pembahasan:
Berdasarkan kejenuhan ikatan, senyawa hidrokarbon juga dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:
1. Hidrokarbon jenuh = sukar bereaksi {atom C penyusun senyawanya berikatan tunggal} = alkana
2. Hidrokarbon tak jenuh = mudah bereaksi {atom C penyusun senyawanya ada yang berikatan rangkap dua atau rangkap tiga} = alkena dan alkuna

Nah, selanjutnya adalah bagaimana kita menentukan nama-nama senyawa diatas termasuk hidrokarbon golongan apa. Caranya adalah dengan mempernatikan ujung nama senyawanya.
1. Alkana = berakhiran – ana
2. Alkena = berakhiran – ena
3. Alkuna = berakhiran – una

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, maka senyawa pada option A, B, C dan E adalah alkana, sehingga termasuk hidrokarbon jenuh.

Sementara, senyawa pada option D adalah alkena dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh.

For your info guys, minyak goreng itu lebih baik yang mengandung banyak lemak tak jenuh. Jika sudah beberapa kali digunakan dan berbau tengik, sebaiknya dibuang. Hal tersebut menandakan sudah sedikit lemak tak jenuhnya dan digantikan oleh lemak jenuh.

Lemak jenuh tidak baik buat kesehatan karena sukar bereaksi di dalam tubuh.

Soal 3: Menentukan senyawa yang saling berisomer
 Senyawa yang merupakan isomer dari pentena adalah . . . .
A. 3-metil-1-pentena
B. 2-metil-1-propena
C. 2-metil-1-propana
D. 3-metil-2-butena
E. 2-metil-2-butena

Pembahasan:
Jangan langsung buat struktur senyawa pada option diatas, karena pasti memakan banyak waktu. Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengecek kesesuaian jumlah atom karbon pentena dengan asenyawa-senyawa yang ada pada soal.

Senyawa yang berisomer hanya berbeda pada struktur saja, sementara atom karbon penyusunnya adalah sama.

Pentena = mengandung 5 karbon
A. 3-metil-1-pentena  = 1 + 5 = 6 karbon
B. 2-metil-1-propena = 1 + 3 = 4 karbon
C. 2-metil-1-propana = 1 + 3 = 4 karbon
D. 3-metil-2-butena = 1 + 4 = 5 karbon
E. 2-metil-2-butena = 1 + 4 = 5 karbon

Keterangan:
Metil = mengandung 1 C, angka diepannya hanyalah menandakan posisi.

Dari pengecekan jumlah atom C iatas, yang mungkin menjadi isomer pentena adalah senyawa pada option D dan E.

Setelah itu baru kita gambar strukturnya.
Pentena ==> CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH3

3-metil-butena ===> CH3 – CH2 = CH – CH3
                                                            |
                                                          CH3
Nama ini adalah salah karena tidak sesuai dengan aturan IUPAC. Harusnya nama senyawa ini adalah 2-metil-2-butena {E} karena nomor tidak dimulai dari kiri tetapi dari kanan yaitu dari sisi yang ekat ke cabang.

Jadi, isomer dari pentena adalah 2-metil-2-butena {E}.

Soal 4: menentukan nama senyawa hidrokarbon yang sesuai atau tidak sesuai dengan aturan IUPAC
Pemberian nama senyawa-senyawa berikut sesuai dengan aturan IUAPC, kecuali . . . .
A. 4-metil-2-pentena
B. 3-etil-1-heksena
C. 3-metil-1-butena
D. 2-metil pentana
E. 2-etil pentana

Pembahasan:
Satu-satunya cara menjawab soal ini menurut saya adalah dengan membuat struktur senyawanya. Dengan begitu, kita bisa mengetahui mana senyawa yang namnya tidak sesuai aturan IUPAC.

Struktur senyawa 4-metil-2-pentena
CH3 – CH = CH – CH – CH3
                                |
                               CH3
Dilihat dari strukturnya, tidak ada yang salah dengan nama senyawa ini. 4-metil-2-pentena merupakan nama dari senyawa dengan struktur diatas {penomoran dimulai dari kiri}.

Struktur senyawa 3-etil-1-heksena
CH2 = CH – CH – CH2 – CH2 – CH3
                      |
                    C2H5
Nama senyawa ini juga tidak menyalahi aturan IUPAC {penomoran imulai dari kiri}.

Selanjutnya, struktur 3-metil-1-butena aalah sebagai berikut:
CH2 = CH – CH – CH3
                      |
                    CH3
Berdasarkan strukturnya, 3-metil-1-butena merupakan nama IUPAC dari senyawa ini.

Struktur senyawa keempat yaitu 2-metil pentana adalah sebagai berikut:
CH3 – CH – CH2 – CH2 – CH3
            |
           CH3
Dengan rantai induk yang lurus ataupun yang bengkok ke bawah, nama senyawa ini berdasarkan aturan IUAPC tetap 2-metil pentana.

Berarti, senyawa dengan nama yang tidak sesuai degan aturan IUPAC adalah yang kelima yaitu 2-etil pentana.
CH3 – CH – CH2 – CH2 – CH3
            |
           C2H5
Nama tersebut mengambil rantai induk yang lurus yang hanya mengandung 5 C. sementara, berdasarkan aturan rantai induk pada penamaan senyawa alkana, rantai induk senyawa diatas harusnya bengkok ke bawah yang mengandung 6 C {dengan penomoran dimulai dari bawah.

Nama yang benar untuk senyawa diatas adalah 3-metil heksana.

Soal 5: Menentukan jumlah isomer suatu senyawa hidrokarbon
Isomer C6H14 berjumlah  . . . .
A. 4
B. 5
C. 6
D. 7
E. 8

Pembahasan:
Walaupun soalnya pendek, namun cara mencarinya cukup panjang.

Isomer merupakan senyawa dengan jumlah atom C sama, tetapi memiliki struktur yang berbeda. Isomer ini disebut juga dengan nama isomer struktural.

Langkah-langkah membuat isomer adalah sebagai berikut:
Pertama, buat senyawa dengan rantai lurus terlebih dahulu. Oh iya, senyawa yang ada pada soal tyersebut merupakan alkana ya {CnH2n+2}.
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 = heksana atau n-heksana

Langkah kedua, jadikan rantai induknya menganung 5 C, dan satu C lainnya dijadikan cabang. Letakkan cabang ke arah yang lebih dekat dengan ujung {boleh ujung kiri atau kanan}.
CH3 – CH – CH2 – CH2 – CH3 = 2-metil pentana
             |
            CH3

Langkah ketiga, geser cabang ke atom C sebelah kanan sampai dihasilkan senyawa baru.
CH3 – CH2 – CH – CH2 – CH3 = 3-metil pentana
                        |
                      CH3
Jika kita geser lagi cabang ke atom C sebelahnya, maka senyawa tersebut akan mirip senyawa 2-metil pentana.
CH3 – CH2 – CH2 – CH – CH3 = 2-metil pentana
                                    |
                                   CH3

Berarti, untuk rantai karbon yang berjumlah 5, hanya ada dua isomer. Langkah selanjutnya, terus kurangi rantai induknya dan geser – geser sedemikian rupa cabangnya sehingga ihasilkan senyawa baru.

Hasilnya adalah sebagai berikut.
            CH3
            |
CH3 – C – CH2 – CH3 = 2,2-dimetil butana
            |
           CH3

                     CH3
                      |
CH3 – CH – CH – CH3 = 2,3-dimetil butana
            |
            CH3

Berdasarkan penulisan rumus struktur isomer C6H12 diatas, maka ada 4 isomer senyawa tersebut yaitu:
1. 2-metil pentana
2. 3-metil pentana
3. 2,2-dimetil butana
4. 2,3-dimetil butana

Jadi, jawaban soal diatas adalah A.

Nah, sampai disini dulu pembahasan kita tentang soal soal UAS yang kemungkinan besar dikeluarkan pada saat tes nanti, khusus pelajaran Senyawa Hidrokarbon. Semoga postingan ini bermanfaat ya dan sampai jumpa i postingan lainnya.
0 Komentar untuk "Soal Dan Pembahasan UAS Kimia Kelas 10 SMA Materi Senyawa Hidrokarbon"

Back To Top